Campaign PPA

icon twitter

Kamis, 22 Juli 2010

Jika Sakit Hati

Apabila anda sakit hati

Jangan bertanya bagaimana rasanya sakit hati. Jangan pula bertanya
siapa yang membuat hati terasa pedih, perih, dan nyeri. Sulit diungkapkan,
tapi sangat jelas menyayat dada bagian dalam. Sakit hati adalah sakit dari
segala sakit. Mungkin Anda pernah mengalaminya.

Sakit hati tidak selalu disebabkan oleh putus cinta, tetapi bisa juga
disebabkan oleh perbedaan pendapat atau pertentangan dengan teman
atau anggota keluarga. Namun, sakit hati hampir sama rasanya dengan putus
cinta, demikian juga dampaknya.

Siapa pun Anda, pasti ingin dicintai, mencintai, dipercayai, dan
mempercayai orang lain. Tetapi, ketika sakit hati tiba, sulit bagi
Anda untuk kembali memaafkan dan mempercayai orang yang melakukannya.
Bahkan Anda mungkin merasa sulit untuk membuka hati dan perasaan kepada
orang lain yang tidak tahu apa-apa.

Ini adalah dilema yang harus dihadapi. Terserah Anda, memilih untuk
berjalan sendiri atau melanjutkan hubungan setelah apa yang terjadi.
Satu hal yang pasti, hidup akan terus berjalan dengan atau tanpa sakit
hati.

Berdasarkan pengalaman beberapa sumber dapat disimpulkan bahwa
belajar untuk membuka kembali hati, perasaan cinta dan rasa percaya kepada
orang-orang yang pernah menyakiti atau orang lain yang, suatu saat
nanti, akan menyakiti Anda, merupakan hal yang penting. Kenapa?

Karena cepat atau lambat, setiap orang akan menyakiti dan disakiti
hatinya.
Oleh sebab itu, akan lebih baik apabila Anda menyadari bahwa tidak
ada satu orang pun di dunia ini yang luput dari sakit hati, termasuk Anda.

Anggaplah sakit hati sebagai hal biasa.
Tanpa bermaksud mengurangi rasa percaya kepada orang-orang yang Anda
cintai, ada baiknya Anda menyadari bahwa siapa pun dia, teman biasa,
sahabat, pacar atau keluarga dan sebaik apa pun dia, suatu saat nanti
akan menjadi orang yang menyakiti Anda - walaupun mungkin tidak disengaja.

Oleh sebab itu, ada baiknya apabila Anda menganggap bahwa mereka
tidak serius dengan ucapannya. Anda bisa menganggapnya angin lalu atau bisa
mengatakan kepada diri bahwa perbuatan mereka sebenarnya tidak
ditujukan kepada Anda. Cuek saja, jangan dimasukkan ke hati.

Belajar untuk bertanggung jawab dan menghargai orang lain juga sangat
penting. Coba bertanya pada diri, apa yang tidak dinginkan dalam
hubungan Anda, apa yang bisa membuat Anda sakit hati, dan apa yang Anda
ingin
orang lain lakukan. Buatlah daftarnya dan coba utarakan hal itu kepada
orang-orang di sekitar Anda.

Apabila Anda sakit hati lagi, ada baiknya mengingat cara mengatasi
sakit hati terdahulu. Tetapi mencoba keluar dari masalah dan melupakannya
dengan cepat, akan sangat membantu. Apabila perlu, hang out bersama
teman-teman dan alihkan perhatian kepada pekerjaan atau olah raga.

Anda juga perlu mengetahui bahwa kata kunci untuk menyelamatkan diri
dari sakit hati adalah bukan percaya kepada orang lain tetapi percaya
kepada diri sendiri dan perasaan Anda. Ingatlah bahwa tidak ada jaminan
orang lain tidak akan menyakiti perasaan Anda.

Berusahalah menjadi orang baik, sopan, bijak, peduli kepada orang
lain dan dapat dipercaya. Untuk menjadi itu semua, tentu saja Anda harus
dapat
mempercayai diri sendiri agar Anda merasa bebas berbuat dan menentukan
hubungan.

Berkomunikasi secara efektif dan lugas sangat penting. Ungkapkan
perasaan Anda, apa yang disukai dan apa yang dibenci. Hal itu sangat
membantu
orang lain mengerti Anda dan berusaha untuk tidak melakukan tindakan
yang mungkin bisa menyakiti hati Anda.

Belajar mempercayai opini sendiri mengenai diri, tindakan dan
perbuatan Anda adalah lebih penting dari mempercayai opini orang lain. Bisa
jadi Anda justru bertambah sakit hati dengan opini mereka. Belajarlah untuk
percaya dan hargai diri Anda sendiri.

Hal paling utama yang harus Anda lakukan adalah belajar memaafkan kesalahan
orang lain karena memaafkan adalah hal paling baik dalam sebuah hubungan.

-- 
Erwin Arianto,SE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar